Nukilan Burung Kekasih

Tempat aku mencurah rasa yang membungkam di jiwa. Seakan ingin menyembunyi, aku dendangkan rasa hati yang serba-serbi kini tidak aku fahami. Aku punya semangat yang berkobar-kobar untuk melihat orang di sekelilingku mengetahui yang hak dari segenap perkara.  Dikemukakan kepadaku satu peluang yang lebih besar untuk aku mencapai apa yang aku inginkan. Tapi aneh yang kurasakan. Aku memilih untuk tidak menggunakan malah ingin bersusah-susah mengikut rentak sendiri. Sedangkan aku mengetahui mengapa tidak mengambil peluang sedangkan ianya amat berharga. Pelik dan hairan.  Aku hanya seorang pelajar yang mempelajari ilmu alam tapi bercita-cita untuk menulis dan berkecimpung dalam dunia sastera. Yang diinginkan hanyalah ilmu yang tersebar dan mampu mendidik generasi akan datang supaya hatinya berpegang dengan seyakin-yakinnya pada Islam. Ingin mereka menjadi generasi yang pantas untuk mengemudi negara. Kadang amarahku diuji oleh orang sekeliling yang mempersoalkan tindakanku yang seper...

Alkisah kitab dibuka maka kilat sabung menyabung  Meneman hujan pawaka Betapa lebu duli berbangkit  Menjarah udara sesukanya Asbab pancar menyembah bumi Betapa tidak terungkap api manira Ingar-ingarmu di luar astana Menghidupkan alamat petaka Aku penulis berakar alam Rayu tutupi astanamu Panjatkan permohonanmu Moga buana sentosa semula

A cut of conversation in a movie about Bediuzzaman Said Nursi. He is a Kurdish Sunni Muslim theologian, a writer of Risale-i Nur collection. Believing that modern science and logic was the way of the future, he advocated teaching religious sciences in secular schools and modern sciences in religious schools. The government arrested him for allegedly violating laws mandating secularism and sent him to exile as his teachings spread among the intellectuals and the military officers. He died of exhaustion after traveling to Urfa.  I would like to suggest this movie as it has many knowledges and moral values that can be applied in our daily life. Bismillah.

Tirai malam dilabuhkan Cahaya mentari menyinar Memberi harapan  Setiap duka kantiba suka Turunnya hujan  Terlihat dari jendela Mula reda diganti pelangi Memberi harapan  Setiap duka kantiba suka Dulunya tak tercapai dek akal Kini kami sama berjuang Panglimanya seorang doktor Memerangi makhluk kecil  Semoga sinar mentari dan pelanginya Hadiah yang teramat dekat masanya Kami rakyat Malaysia mengucapkan setinggi-tinggi terima kasih buat ’frontliner’ yang bertungkus lumus untuk negara. Sokongan dan doa kami sentiasa bersama anda.