Posts

Showing posts from 2016

Padamnya pawaka

Image
Satu cerita Kankugubah Mengikut kata hati Sesak Menghimpit dada Hingga kuterbang tinggi Mencari penawar Mengikut kata hati Saat tenang bayu laut Segenap hamparan kucari Cangkerang kasih sayang Yang bersisa celahan pasir pantai Jujur kerinduan ini berbisik Diam dia masih celik alam Melihat empat permata Mengikut kata hati Terbang aku Bagai garuda membelah awan Pada musim luruh mempesona Beriring air mata Atas kerinduan teramat Inilah kata hati

Taman Kedamaian

Menyelongkar Bait kata dan tutur kata Untuk mengejut rohani yang lena Tampil satu per satu Tutur penuh makna Dari kasih sayang sahabat setia Takku mengerti sulaman bicaranya Hingga telinga gemersik menari-nari Menyusun silang kata puisi saudari Yang tulus rasa hatinya Memorinya adalah jawapan Yang berselindung bersama serabut mahkota kehidupan Kini Aku fahami Peti besi penantian yang menyimpan taman kedamaian

Hi....

Saat sering 'mengapa' terungkap... Jawapannya seakan muncul... Selamat membaca... Buka naskhah hidupmu Banyak calar dan parut terlukis di hati Adakah cukup untuk kaukembali menyembah? Sujud pada-Nya Telaah satu per satu parut yang ada Di mana beza dirimu dibanding yang lalu Makin bersyukurkah? Makin rapatkah hubunganmu dengan-Nya? Makin sujudkah hatimu? Atau Calar itu hanya mainan tak bernyawa Tiada harga hingga ungkapan syukur hilang Panahan halilintar menyentak Taufan menghendak Tsunami mengganas Mahu kausyukur atas nikmat dugaan Tidakkah semuanya mengejutkan kita dari lena kesenangan dunia Cucilah luka yang hadir Lihatlah parut yang ada Semuanya tanda Tuhanmu rindu akan dirimu Tidak pernah sesaat melupaimu

Kembali ke sangkar daulat

Assalamualaikum dan salaam sejahtera... Ini hadiah dari saya untuk rakyat Malaysia pada tanggal 31 Ogos 2016. KEMBALI KE SANGKAR DAULAT Nukilan: pena hijau Berdekad lalu Sangkar kita pudar Ruangnya diisi titisan jernih kesukaran Berteman percikan darah Kita sedar Pantasnya kita warna-warni yang indah Namun pudarnya ia Kerana dimilik susuk yang pentingkan diri Menjarah Tanah Melayu kerana segunung kencana Ditarah lahap Hingga kita burung kelaparan Hanya tunduk pada telunjuk sang rakus durjana Tidak kusangka Bangsaku bijak mengawal gelora Tercatit di lembar sejarah dunia Kembali kita ke sangkar daulat Atas aturan bicara di kota London

Pelengkap lukisan

Pelengkap lukisan Nukilan Pena Hijau Aku Hanya rumput jalanan Yang layu Kerana tandus iman dan ilmu Dikelilingi haruman bunga dan bayang pohon rimba Aku Guna daun kecil mencari sinar mentari Guna akar pendek menyerap air Tatkala dibuai leka rutin harian Bunga itu kata diriku emas Pohon gergasi gemparkan bahawa aku permata Kadang Mati kita menjadi baja Lebih bermakna Dari kelopak yang mewarna dunia